LAMONGAN - Bupati Lamongan Masfuk menjadi penduduk pertama yang didatangi petugas pencacah lapangan untuk Sensus penduduk (SP) tahun 2010. Bersama isterinya, Endang Rijanti Masfuk, bupati kelahiran Glagah tersebut menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan petugas.
“Bapak Bupati kami cacah pertama kali agar masyarakat nnatinya tidak terlalu takut saat petugas pencacah lapangan kami datang, “ ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) setempat Muhammad Khudori saat mendampingi petugasnya. “Saya berharap agar pelaksanaan SP 2010 di Lamongan nanti didukung sepenuhnya. Masyarakat juga tidak perlu takut saat ada petugas pencacah yang datang. Berikan data dengan seterang-terangnya, “ sambung Masfuk.
Diantara data yang ditanyakan oleh Yayuk Setiawati (petugas pencacah) kepada Masfuk adalah terkait data anggota rumah tangga atau ART. Mulai dari data kelahiran kepala keluarga, isteri hingga anak-anaknya. Selain data ART, petugas juga menanyakan data tempat tinggalnya. Seperti alat memasak yang digunakan, sumber air minum yang dipakai hingga kepemilikan fasilitas telepon serta lantai rumah yang digunakan.
Seusai didata, petugas kemudian memasang stiker SP 2010 di rumah dinas Bupati Masfuk stiker tersebut adalah prosedur yang menandakan bahwa sang pemilik rumah telah terdata dalam SP tahun 2010. Berdasar data BPS, untuk SP tahun 2010 ini ada 43 variabel data yang ditanyakan. Dalam SP sebelumnya tahun 2000, SP dilaksanakan sepuluh tahun sekali, hanya ada 15 variabel data yang haru diisi. SP kali ini juga melibatakan sejumlah 2.343 petugas pencacah lapangan.
Pada SP 1961, jumlah penduduk Lamongan sebanyak 771.954 jiwa, SP 1971 menjadi 907.767 jiwa. Kemudian SP 1980 bertambah menjadi 1.049.956 jiwa, SP 1990 naik jadi 1.138.713 dan SP tahun 2000 penduduk Lamongan berjumlah 1.181.660 jiwa. SP sendiri akan mulai dilakukan pada 1-31 Mei mendatang.(ahp)
Home
Pemerintahan
Masfuk Disensus Pertama
Posting Komentar