APBD untuk Persela Lamongan Berakhir Tahun 2011

LAMONGAN - Tim Persela Lamongan hanya akan mendapatkan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2011. Sebab, Dewan Perwakilan Daerah setempat berketapan menghentikannya untuk tahun berikutnya.

Wakil Ketua DPRD Lamongan Saim menjelaskan, keputusan tersebut didasarkan pada hasil pembicaraan dengan berbagai pihak.

Sebagai sebuah organisasi, Persela harus bisa mandiri dalam mengatasi kebutuhan biaya operasionalnya.

Dari satu sisi, menghentikan ketergantungan Persela dari APBD merupakan ide yang bagus. Pada sisi lain, APBD harus dimaksimalkan untuk membiayai berbagai sektor pembangunan.

”Setelah bantuan dana dari APBD dihentikan, kita juga harus membantu mencarikan solusi pendanaannya karena Persela adalah klub sepak bola milik masyarakat Lamongan,” kata Saim kepada.

Berdasarkan pembicaraan dengan sejumlah tokoh sepak bola di Lamongan, akan dibentuk semacam konsorsium yang menaungi Persela dari sisi manajemen maupun pembiayaan.

Saim, politisi PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa semua pihak harus bersikap realistis karena Persela membutuhkan dana yang jumlahnya tidak sedikit untuk membiayai hidupnya serta bisa mencapai prestasi yang membanggakan masyarakat Malongan.

Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan Anang Taufik mengatakan, Pemkab Lamongan juga sedang mencari solusi pembiayaan untuk kelanjutan aktivitas Persela.

Anang mengatakan, hasil pertemuan Komisi Pemberiantasan Korupsi dengan Menteri Pemuda dan Olah Raga serta Menteri Dalam Negeri, juga menegaskan dihentikannya kucuran anggaran pemerintah untuk klub sepak bola.

Tindak lanjut dari hasil pertemuan tersebut berupa keputusan menteri yang di dalamnya berupa petunjuk teknis. “Jika itu sudah turun, kami akan melaksanakannya,” ujarnya.

Pemkab Lamongan, kata Anang, juga sedang memikirkan solusi pembiayaan bagi Persela setelah tidak lagi mendapatkan bagian dari APBD.

“Apakah kerjasama dengan perusahaan swasta, pengelolaan sponsor, penjualan tiket dan lainnya. Intinya, anggarannya berasal dari luar kas pemerintah karena kita juga harus memikirkan kelangsungan dan kemajuan Persela dan persepakbolaan di Lamongan.”