Lamongan - B alias P (30) yang ditangkap Densus 88 di Sumatera Utara (Sumut) terkait terorisme dan perampokan CIMB Niaga masih menyisakan tanda tanya. Warga Desa Kalen Kecamatan Kedungpring Lamongan yang dikabarkan asal B alias P, tak mengenalnya.
Kepala Desa Kalen Ahmad SAg mengaku jika desanya selama ini belum pernah
didatangi oleh polisi berseragam dinas maupun berpakaian preman terkait penyelidikan yang disebut-sebut B alias P.
Dirinya justru mengetahui jika salah satu warga disebut-sebut terlibat teroris
atau perampokan dari pemberitaan media. Dia mengaku dirinya bahkan langsung
mengecek identitas warga untuk memastikan kabar tersebut, termasuk mengecek
surat menyurat baik yang mungkin terdapat tujuan ke Sumatera Utara.
"Tidak ada warga saya yang berinisial B atau P," kata Ahmad di rumahnya RT/RW 3 Dusun/Desa Kalen, Selasa (21/9/2010).
Meski tidak menemukan warganya seperti inisial yang disebut Polri, Ahmad mengakui pernah mendatangkan guru ngaji bernama Khoirul yang berasal dari Kecamatan Babat Lamongan.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menyatakan, secara keseluruhan pelaku terorisme dan perampokan CIMB Niaga yang ditangkap Polri di Sumatera Utara (Sumut) dan Lampung berjumlah 18 orang. Tiga di
antaranya ditembak mati.
Dari 18 orang itu, dua diantaranya berasal dari Jawa Timur. Yaitu B alias P
(30), penduduk Lamongan dan N alias A alias A (22) penduduk Pasuruan. Polri
tidak menyebutkan nama desa dan kecamatan kedua tersangka tersebut.(ahp)
Posting Komentar