Lamongan - Pada umumnya, seniman lukis mengekspresikan karyanya di atas kain kanvas, terkadang menggunakan media pasir yang telah banyak di gemari pengagum lukisan.Namun, di jalan Sunan Giri Lamongan Jawa Timur, seorang pelukis nasional bernama Jumartono mengekpresikan karyanya dengan media Batu Candi Merapi. Media Batu Candi Merapi yang di dapatnya dari Jogja Jawa Tengah tersebut, mampu dirubahnya menjadi bentuk lukisan berkesan eksotis dan alami, serta diprediski hanya satu satunya di Indonesia.
Dengan kelincahan terukur goresan halus kuas di tangannya, mampu menggambarkan kekerasan psikologis masayarakat bawah, yang tertuang dari bahasa tubuh figus figur yang gelisah.
Media batu candi menurut Jumartno dipilih karena media lukisan tidak harus pada visual dan medium tertentu. Pasalnya, lukisan media batu candi yang dianggap lebih sulit dari media kanvas tersebut. Menurut pelukis berambut gondrong ini memiliki istimewa dapat mengangkat masalah kekerasan hidup. Tema kekerasan hidup ini dipilih karena sesuai sifat keras batu candi. “Ungkap Jumartono”.
Dari ide lukisan yang di tungakn di media batu candi, Jumartono mampu menembus pameran lukisan nasional Indonesia art di Jakarta 17-27 Juni 2010 mendatang, bersaing dengan pelukis senior lainnya.
Selain melukis di media batu candi berukuran kecil, pelukis kelahiran Lamongan 32 tahun lalu ini juga menungkan lukisan berukuran besar.
Dari hasil lukisannya, lukisan berukuran kecil di jual dengan harga relatif murah. Berkisar dari harga 200 ribu hingga 500 ribu. Lukisan berukuran besar, dijulanya dengan harga 7 juta rupiah hingga 10 juta rupiah. (ahp)
Posting Komentar