BOJONEGORO - Banjir bandang yang menghantam Kecamatan Kasiman dan Malo, Kebupaten Bojonegoro membuat tiga jembatan putus dan dua jembatan lainnya rusak berat.Jembatan yang dimaksud adalah satu jembatan beton yang menghubungkan Kecamatan Kasiman dan Malo, tepatnya di Desa Jintel. Akibatnya, akses jalan antar kecamatan tersebut tidak bisa dilalui lagi.
Informasi yang dihimpun di lapangan, Rabu (28/4/2010) menyebutkan, selain jembatan tersebut, empat jembatan lainnya berada di Desa Tambakromo, Kecamatan Malo.
Dua jembatan terputus yang mengakibatkan akses antar-desa macet dan dua jembatan alinnya rusak berat. Untuk dua jembatan, bentuk fisiknya sudah tidak kelihatan lagi, sebab ikut hanyut diterjang air bah tadi malam.
Sementara itu, untuk dua jembatan lainnya masih bisa dilihat, tetapi kerusakannya cukup parah. Sehingga, secara otomatis tidak bisa dilalui lagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Kasiyanto, menerangkan, pihaknya masih terus melakukan pendataan sedetail mungkin di lapangan. "Yang jelas, empat jembatan kayu di Kecamatan Malo ikut menjadi korban dan satu jembatan besar di Kecamatan Kasiman," tambahnya.
Menurut sejumlah warga, akibat jembatan terputus, warga yang menjadi korban banjir bandang tidak bisa bepergian dan harus menetap di rumah masing-masing. Kasiyanto menerangkan, selain merusak 5 jembatan di dua kecamatan, banjir bandang tadi malam juga telah merusak 115 rumah milik warga di Desa Tambakmerak, Kecamatan Kasiman, yang ditinggali sekitar 430 jiwa.
Juga rumah yang roboh dan ikut terhanyut air bah ada 5 rumah yang ditempati 27 jiwa. Tak hanya itu saja, puluhan ternak berupa kambing dan sapi ikut lenyap dan terbawa derasnya air.
"Kemungkinan besar, rumah milik warga yang rusak, baik dalam kategori sedang maupun berat, masih bisa bertambah lagi," tegasnya. Pihaknya berjanji akan mendata secara detail lagi, berapa rumah yang menjadi korban banjir bandang itu. Sehingga, nantinya bisa semakin jelas. (ahp)
Posting Komentar