LAMONGAN - Sepuluh tahun sudah derita sakit luka di bagian dahi yang dialami Kasri (45),seorang buruh tani, warga Dusun Kedung Bunder, Desa Sooko, Kecamatan Mantup Lamongan, dirasakannya.Ditemui di rumahnya, wanita 45 tahun sedang menjemur kacang di depan rumahnya. buruh tani ini baru terlihat menderita Tumor Kulit saat kerudung di kepalanya dibuka.Tepat didahinya terdapat luka akibat penyakit. Sudah ratusan kali berobat, baik secara medis maupun alternatif. Sayang, penyakitnya tak kunjung sembuh. Harta benda mulai dari sawah hingga hewan ternak habis untuk biaya berobat.
Penyakit didahi ini terjadi delapan tahun silam, saat terdapat benjolan kecil didahi. Lama kelamaan benjolan ini semakin membesar.
Sempat berobat ke Rumah Sakit Umum Dokter Soegiri Lamongan. Namun, Rumah Sakit milik Pemkab Lamongan ini berdalih tak sanggup mengobati karena keterbatasan alat.
Pihak keluarga akhirnya membawa ke Rumah Sakit Dokter Soetomno Surabaya untuk di operasi. Namun, wanita paruh baya ini mendapat nomer urut 368. Ironisnya, sudah enam bulan tak kunjung mendapat penanganan.
Hingga kini, Kasri masih belum bisa memulihkan sakitnya. Bahkan, entah putus asa atau apa, Kasri pun yang sudah mulai melupakan sakitnya itu, masih saja bekerja sebagai buruh tani.
Menurut keterangan Rumadi (50), suaminya, sekitar delapan tahun lalu, sakit yang diderita istrinya bermula dari terbentur atap rumahnya yang pendek. "Setelah terluka, kami juga berusaha membawa ke puskesmas setempat, tapi juga tak sembuh-sembuh, malah lukanya tambah besar sampai sekarang. Kata dokter itu adalah tumor kulit," kata Rumadi.
Meski telah menjalani ratusan kali perawatan medis, Pemkab Lamongan tampaknya tutup mata akan derita Kasri.
Hingga kini kasri hanya bisa menunggu mendapat perawatan. Kasri berharap segera mendapat penanagan. Dengan begitu, sakit yang diderita segera sembuh.(ahp)
Posting Komentar