Lamongan - Tidak semua warga muslim dapat menikmati lebaran. Di lamongan, seorang penjaga pos palang pintu Kereta Api Lamongan,Jawa Timur, Selama tiga puluh tahun tidak dapat merayakan lebaran bersama keluarga, lantaran harus bekerja demi tugas yang mulia.
Beginilah pekerjaan, Suwadji, penjaga palang pintu kereta api di pos 325 PT Kereta Api Lamongan Jawa Timur. Bapak 55 tahun ini terus di sibukkan dengan pekerjaanya mengatur palang pintu kereta api.
Siapa sangka, pria asal Desa Bojoasri Kecamatan Sukodadi Lamongan ini,
telah menginjak 30 tahun tak dapat merayakan lebaran bersama keluarga tercinta, atau sanak familiy.
Alih alih merayakan lebaran bersama keluarga, ia harus melayani masyarakat yang mudik menggunakan jasa kereta api, serta menjaga keselamatan warga yang melintasi rel kereta api. Meski sempat pulang kerumah, itu hanya beberapa jam saja.
Sejak matahari terbit, Suwadji sudah menghuni ruangan kerjanya seluas tiga kali tiga meter ini. Meski sedih meninggalkan keluarga saat lebaran, bapak satu anak ini tetap bersemangat untuk kerja.
Menurutnya, bukan halangan tak dapat merayakan lebaran bersama keluarga. ia terpaksa menggunakan sarana hand phone untuk menyambung silaturahmi bersama keluarganya.
Sebagai penjaga palang pintu Kereta Api, Suwadji di tuntut membersihkan rel yang bertumpuk sampah, meski berhadapan dengan kendaraan yang melintas. Selain itu, ia harus mengecek mesin pengoperasi palang pintu pada setiap harinya.
Suwadji berharap, pekerjaan yang ia jalani dapat memberikan pelayan terbaik bagi masyarakat, khususnya pengguna jalan yang melintasi rel maupun penumpang Kereta Api.
Suwadji merupakan salah satu potret warga Lamongan, yang bisa di katakan orang yang penuh tanggun jawab dalam menjalankan tugasnya. (ahp)
Posting Komentar