Malang - Arema Indonesia mengatasi Persidafon Dafonsoro 1-0 sekaligus melangkah ke delapan besar. Disayangkan, laga ini diwarnai sejumlah keributan.Gol tunggal Ongis Nade dalam pertandingan digelar di Stadion Kanjuruhan, Minggu (9/5/2010), petang, ini dicetak oleh Dandi Santoso melalui tandukan kepala manfaatkan tendangan pojok Esteban Gulien di menit 71.
Sayangnya, pertandingan berjalan menarik antara tim di Grup L ini sempat terjadi insiden di menit-menit akhir babak kedua. Entah siapa yang mengawali terjadi aksi saling lempar antara penonton dengan Bruno Casmir pemain belakang Persidafon.
Keduanya saling menghujani botol minuman air mineral saat pertandingan dipimpin wasit Sapari itu terhenti karena terjadi pelanggaran terhadap pemain Arema.
Sepanjang pertandingan kedua tim saling ingin menciptakan gol, melalui serangan-serangan membahayakan gawang kedua tim. Maklum tim promosi Divisi I Persidafon ini menjadi pesaing Arema lolos babak delapan besar.
Sejak kick off babak pertama Persidafon menjadi tuan rumah dalam pertandingan ini berupaya membobol gawang kiper Arema Kurnia Mega. Namun, empat peluang terjadi masih saja belum dapat membuahkan gol.
Penampilan dua bomber lini tengah Persidafon Uston Nawawi dan Elie Aiboy berulang kali membahayakan gawang Arema. Dua kali tendangan Elie Aiboy menghantam mistar gawang tim tamu. Kedudukan imbang kosong-kosong bertahan hingga turun minum. Di babak itu satu kartu kuning diberikan wasit kepada Hendrawan pemain tengah Arema di menit 23.
Di babak kedua Pelatih Arema Indonesia Robert Albert banyak melakukan perubahan strategi dengan menarik beberapa pemain untuk digantikan. Strategi ini rupanya mampu mengimbangi permainan tim asal Papua itu.
Berulang kali sebelum terjadi gol Arema mendapat kesempatan melalui tendangan pojok. Serangan demi serangan dibangun Esteban Gulien, Roman Cmello, serta M. Fahrudin selalu kandas di kaki pemain belakang Persidafon diantaranya Bruno Casmir, Johanis Monim, dan Sugiantoro hingga menghasilkan tendangan pojok.
Tendangan pojok Esteban Gulien di menit 71 mampu diteruskan Dandi Santoso dengan tandukkan kepala. Heading pemain depan Arema ini akhirnya mampu membobol gawang kiper Persidafon Selsius Geze. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit Sapari.
Disaat pertandingan bubar, kembali insiden terjadi, Bruno Casmir juga mantan pemain Arema ini tiba-tiba memegang leher M. Fahrudin berdiri didekatnya. Kontan ulah Bruno memancing pemain lain untuk membela.
Aparat keamanan siaga di pinggir lapangan langsung menghalau kedua tim untuk saling berdekatan. Bruno pun diamankan oleh petugas agar terhindar bentrokan lagi. Disaat kondisi mulai reda.
Terlihat jelas Noh Alam Shah duduk di bangku undangan VVIP turun ke lapangan hijau untuk memburu Bruno. Usaha pemain asal Singapura ini berhasil dihalau petugas keamanan dengan memaksanya meninggalkan lapangan.
Dalam jumpa pers Pelatih Persidafon Fredy Mulli, menyayangkan, terjadi insiden hingga pertandingan mulanya berjalan baik sejak awal. Tercoreng dengan ulah beberapa pemain yang tidak dapat menahan emosi. "Sayang sekali di akhir pertandingan terjadi gesekan antar pemain hingga mengakibatkan beberapa pemain tidak dapat mengontrol emosinya," katanya.(ahp)
Posting Komentar