LAMONGAN-FEATURES - Bagi seorang pengrajin asal Kabupaten Lamongan Jawa Timur, binatang laut dapat di sulap menjadi souvenir yang cantik dan bernilai ekonomi tinggi.
Di sebuah rumah di Desa Penajan Kecamatan Paciran, Ruklan (33 th,) meramu berbagai macam kulit kerang laut hingga menjadi barang bernilai ekonomis tinggi. Ruklan mengerjakan berbagai kerajinan ini hanya di anggota keluarganya.
Kerajinan hiasan kulit kerang tersebut menimbulkan kesan natural,karena dikombinasikan dengan sejumlah hewan laut, seperti Kepiting, Kuda Laut serta bintang laut lainnya.
Ruklan, memulai usaha sejak masih remaja. Namun, pengembangan usaha yang mengarah ke binatang laut, baru pada pada tahun 2004. Saat itu, Ruklan melihat binatang laut seperti Kepiting, Udang, Keong Laut, dan Kerang, hanya di konsumsi saja. Padahal, bentuk tubuh hewan laut tersebut sangat indah, untuk menghiasi ruangan.
Berbekal keterampilan seni lukis yang di milikinya, Ruklan kemudian mencoba membuat beraneka macam kerajinan berbahan baku binatang laut tersebut. Hasilnya, cukup lumayan untuk menghidupi keluarganya.
Rata-rata, bahan baku ini di dapat dari Madura dan Bali. Sedangkan Kepiting dan Udang, Ruklan mencarinya sendiri di pantai utara Lamongan yang hanya berjarak 100 meter dari rumahnya.
Yang unik dari karya Ruklan adalah daging hewan laut seperti kepiting dan udang, masih utuh, dan hanya di beri obat pengawet agar tidak menimbulkan bau busuk.
Hasil kerajinan Ruklan antara lain, jam dinding, asbak, tempat tissue, pigora serta berbagai jenis souvenir lainnya. Harganya bervariasi antara 5 ribu hingga 300 ribu rupiah tergantung jenis soevenir dan bahan bakunya.
Ruklan mengaku, pada musim liburan seperti Natal dan Tahun Baru, kualahan menerima order akibat keterbatasan bahan baku. Padahal, setiap minggunya, Ruklan dapat memproduksi 200 souvenir.
Namun, produk-produk hasil kreatifitas Ruklan ini masih menemui kendala klasik, yaitu soal permodalan. Kendala lain adalah musim penghujan, karena pembuatan hiasan kulit kerang ini harus menjalani tahap pengeringan dengan sinar matahari. “Permintaan barang pada Natal dan Tahun Baru tidak di imbangi pasokan bahan baku”. Ujar Ruklan.
Meski berbahan baku binatang laut, namun, karya-karya Ruklan ini bisa menembus pasar manca negara seperti Australia, Cina dan Hongkong. Sementera, di dalam negeri lebih banyak terfokus di kota-kota tujuan wisata seperti Yogyakarta, Malang, Bandung dan Bali.(ahp)
Posting Komentar