LAMONGAN-Demo warga 3 desa di Kecamatan Sukodadi Lamongan berlangsung ricuh. Warga yang menuntut pihak kecamatan adil dalam pemerataan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM,) sempat bentrok dengan polisi (19/10/1009.).
Ratusan warga dari 3 desa yakni desa Sumber Agung, desa Sumberaji dan desa Balungtawun mendatangi kantor Kecamatan Sukodadi. Mereka mempertanyakan kebijakan Camat setempat, Eddy Martana yang tidak memasukkan desa mereka sebagai penerima bantuan PNPM Mandiri. Padahal desa mereka telah mengajukan proposal sebagai desa miskin yang layak untuk mendapatkan dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri tersebut.
Awalnya demo berlangsung damai, namun karena pengunjuk rasa membakar ban bekas dan melemparkannya ke arah polisi kericuhanpun tak terhindarkan.
Polisi yang berjaga berusaha membubarkan massa, namun massa justru brutal menyerang polisi. Meski tidak terjadi baku hantam antara polsi dan warga, namun salah seorang pengunjuk rasa yang terlibat kericuhan tersebut diamankan petugas.
Kericuhan tersebut mereda setelah perwakilan dari warga di perbolehkan masuk ke kantor kecamatan untuk menuntaskan masalah dengan Eddy Martana, Camat Sukodadi.
Menurut suprayitno salah satu warga, aksi warga ini adalah buntut dari tuntutan hak warga desa mengenai dana PNPM Mandiri untuk pembangunan desa sejak beberapa bulan lalu. “Kita telah mengajukan proposal beberapa bulan lalu, namun hingga kini belum ada jawaban”. Ujar Suprayitno, salah seorang warga.
Aksi warga kembali ricuh, saat warga mendatangi mapolsek sukodadi untuk membebaskan salah satu rekan mereka yang di amankan oleh petugas, karena dituding sebagai rpovokator saat berdemo. Namun kericuhan tersebut kembali mereda saat petugas membebaskan warga tersebut.
Warga mengancam akan melakukan aksi serupa jika tuntutan pemerataan program PNPM Mandiri untuk tiga desa tersebut, tidak segera di realisasikan.
(ahp)
Posting Komentar