
Dengan wajah lesu, Dzulfikar Alaudin 31 tahun dan adiknya Dzunun Amrulah 20 tahun tiba, langsung disambut para santri dan kedua orang tuanya, Kiai Su'udi karim dan Muaminah yang sudah sejak pagi menunggunya. Isak tangis keluargapun tak terbendung.
Menurut Dzulfikar, saat ini kondisi di mesir masih fluktuatif dan sebagian mahasiswa yang berada di luar asrama, banyak yang diusir dan disuruh pulang oleh warga mesir. Irnonisnya, banyak mahasiswa asal indonesia di intimidasi untuk meninggalkan negara mesir.
Saya hampir setiap hari makan mie instan, karena kesulitan mendapatkan makanan disana, Lanjut Dzulfikar.
Rencananya, Dzulfikar Alaudin yang mengambil jurusan sastra dan adiknya Dzunun yang mengambil jurusan ushuludin, akan kembali ke Mesir bila situasi di mesir kondusif, untuk melanjutkan kuliahnya yang saat ini terhenti (ahp)
Posting Komentar