LAMONGAN - Gubernur Jatim Soekarwo berharap agar Satpol PP bisa menjadi lebih manusiawi ketika melakukan penegakan aturan. Itu dikatakannya saat menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke-60 se Jawa Timur yang tahun ini dipusatkan di Lamongan, Selasa (9/3).
Menurutnya, penggusuran dan kekerasan telah menjadi bagian dari citra buruk Pemda. Karena itu dia meminta Satpol PP harus berubah menjadi lebih manusiawi. Terlebih Satpol PP telah menjadi etalase dari Pemda. “Satpol PP harus belajar pada TNI dan Polri yang selama ini telah menangani berbagai demonstrasi dengan lebih manusiawi, “ ujarnya.
“Tebarkan senyum ke masyarakat, jangan ada kekerasan. Sebagai etalase Pemda, citra inilah yang harus dibangun oleh Satpol PP yang telah memasuki usia ke-60 ini. Saya menunggu wajah anda (Satpol PP) menjadi semakin sejuk dan santun di masyarakat, “ kata dia dalam upacara peringatan yang diikuti anggota Satpol PP dari 38 kabupaten/kota di Jatim tersebut. Terkait PKL (pedagang kaki lima), dia meminta jangan hanya main gusur saja. Tapi juga harus dipikirkan tempat untuk relokasi. Karena menurutnya PKL juga bagian dari masyarakat yang mencari penghidupan.
Sebelumnya, saat membacakan sambutan Mendagri Gamawan Fauzi, diungkapkannya selama ini ada tiga masalah klasik yang dihadapi oleh Satpol PP. Yakni opini masyarakat yang negatif, SDM yang terbatas dan pemberitaan pers yang kurang seimbang. Dikatakannya pula, dalam menegakkan keputusan daerah dan keputusan kepala daerah agar dilakukan secara profesional. “Mengayomi dan melayani masyarakat jangan dilakukan dengan kekerasan. Namun dengan persuasif, edukatif dan simpatik, “ tutur dia.
Upacara peringatan HUT Satpol PP tersebut ditutup dengan devile 38 kompi Satpol PP dari seluruh kabupaten/kota di Jatim. Di akhir devile, Kompi Satpol PP Kabupaten Bondowoso ditetapkan sebagai juara pertama Lomba Kerapian dan Ketertiban HUT Satpol PP. Rangkaian tari yang selama ini telah menjadi ikon Lamongan juga ditampilkan. Mulai tari Jala Sutra, Caping Ngancak, Silir-silir dan ditutup dengan Tari Boran Massal oleh 60 siswi SLTP di Lamongan.
Selanjutnya Soekarwo menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis. Diantaranya mesin pencacah plastik dan bantuan sembako kepada PKL, tukang becak, masyarakat kurang mampu dan anak panti asuhan. Selain Gubernur Jatim, hadir pula dalam upacara itu Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan Wakapolda Jatim Brigjen Polisi Robert Aritonang. Sementara Bupati Lamongan Masfuk juga terlihat mendampingi Gubernur Jatim Soekarwo.(ahp)
Home
Pemerintahan
Satpol PP harus Berubah
Posting Komentar