LAMONGAN - Bendahara SDN Baranggayam, Desa Blawi, Kecamatan Deket, Sumadi, 47, hingga kemarin (15/12) masih menjalani perawatan medis di RSUD dr Soegiri Lamongan. Dia Senin (14/12) lalu menjadi korban perampokan. Akibatnya, dana bantuan operasional sekolah (BOS) Rp 75 juta yang dibawa kabur pelaku.
Menurut keterangan korban kepada polisi, dirinya bersama kepala sekolah Basuni Senin lalu mencairkan dana BOS di Bank Jatim Cabang Lamongan. Setelah mencairkan uang BOS Rp 75 juta itu, keduanya makan di sebuah warung soto.
Usai makan, keduanya memutuskan kembali ke sekolah. Sesampai di pertigaan Deket, Basuni minta turun karena akan pulang di Desa Tambakboyo Kecamatan Tikung yang arahnya berbeda dengan tujuan ke sekolahnya.
Menurut korban, sebelum berpisah, Basuni menyatakan bahwa kondisi aman, sehingga bisa berpisah. ''Pak Basuni bilang saya, sampai di sini saja, kamu pulang ke utara. Aman kok, saya tak langsung pulang saja,'' ujar korban menirukan Basuni.
Dalam perjalanan pulang ke sekolahnya, korban sempat mengaku was-was. Firasat itu ternyata benar. ''Sesampai di depan masjid Blawi, tiba-tiba motor saya dihadang tiga orang mengendarai motor (Honda) Revo dan Supra memakai helm teropong. Salah satunya menarik tas hitam yang berisi uang yang sedang saya bawa. Spontan saya berusaha mempertahankan dan berteriak tolong-tolong,'' ceritanya.
Rupanya teriakan itu membuat pelaku emosi. Salah satu pelaku tersebut mengeluarkan senjata tajam (sajam) berbentuk celurit. Selanjutnya, sajam itu digunakan membacok tubuh korban. Akibat bacokan tersebut, tangan, siku, punggung korban terluka. Pelaku pun berhasil membawa kabur uang BOS Rp 75 juta tersebut.
Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Sutopo belum bisa dikonfirmasi terkait kasus tersebut. Ketika dihubungi, ponselnya bernada aktif namun tidak diangkat.(ahp)
Posting Komentar